PROFIL DESA AMBARKETAWANG
1. Keterangan Umum Desa
Status pemerintahan Desa Ambarketawang berdasarkan pembentukan Desa dengan surat keputusan Mendagri. Klasifikasi Desa termasuk Desa perkotaan dengan skor minimal 20 poin potensi. Badan Perwakilan Desa (BPD) sudah ada.
Desa Ambarketawang dengan luas wilayah 628 Ha atau 6,28 Km2, dengan geografis bukan pantai, topografis terluas dataran dengan ketinggian 102 m dari permukaan laut dan bagian selatan sedikit perbukitan. Wilayah Desa ini berada diluar kawasan hutan, terdiri 9 pedukuhan atau wilayah pedukuhan, 38 RW dan 115 Rt
2. Kependudukan
Pencatatan atau registrasi penduduk sudah berjalan teratur dan dilakukan secara bulanan. Jumlah penduduk laki-laki 9.413 jiwa, perempuan 9.431 jiwa, jumlah kepala keluarga 3.099 dan sekitar 10 keluarga terdapat 1,3 diantaranya kepala keluarga perempuan. Mutasi kelahiran selama tahun 2007, 45 laki-laki dan 47 perempuan; Jumlah kematian selama 2007, 33 laki-laki dan 42 perempuan; perpindahan penduduk selama 2007, pendatang 433 jiwa dan pindah/pergi 241 jiwa.
Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk adalah sektor perdagangan.
Prosentase rumahtangga pertanian sekitar 40% dari total keluarga dan keluarga yang anggotanya menjadi buruh tani sekitar 80 keluarga. Penduduk yang bekerja sebagai TKI ada sekitar 26 orang.
Penduduk liar yang tidak diakui sebagai penduduk di pedukuhan atau RW atau RT tidak ada. Tetapi diduga masih ada penduduk Ambarketawang belum punya KTP Ambarketawang, misalnya mahasiswa yang kos dan rumahtangga yang tidak mencari surat pindah tidak otomatis menjadi penduduk Ambarketawang. Lokasi pemukiman penduduk semuanya mudah dijangkau dengan kendaraan bermotor.
3. Perumahan dan Lingkungan Hidup
Kualitas bangunan rumah permanen 2.328 rumah dan semi permanen 751 sedangkan tidak permanen tidak ada. Di Ambarketawang terdapat lebih dari satu kelompok perumahan seperti Ambarketawang Indah, Ambarketawang Permai dan sebagainya. Pembangunan rumah yang ilegal seperti bangunan yang dibangun di lokasi bukan untuk perumahan atau lokasi tanah milik negara dan tempat kawasan hijau belum ada yang membangun untuk tempat tinggal, hal ini indikator tidak akan ada penggusuran rumah.
Keluarga pengguna listrik sudah 100% yaitu 3.099 dari listrik PLN, tetapi masih ada sebagian kecil tidak punya meteran sendiri. Ambarketawang bagian selatan masih ada wilayah yang belum terjangkau jaringan listrik akan tetapi sudah dapat menikmati listrik dengan cara myabang tetangganya walaupun jaraknya bisa lebih 200 meter.
Penerangan jalan utama sudah ada dengan listrik PLN yang dibangun oleh pemda Sleman dan sebagian swadaya masyarakat.
Bahan bakar untuk memasak sebagian besar menggunakan LPG dan sebagian menggunakan kayu bakar dan minyak tanah juga masih ada walaupun harganya setara dan atau lebih mahal dibanding dengan bensin atau solar.
Tempat buang sampah ada yang dikumpulkan kemudian diangkut ke sawah atau ladang, ada yang dibakar, dibuang ke sungai dan ada yang dibiarkan di pekarangan kemudian membusuk, tetapi sebagian besar penduduk membuang sampah di lubang kemudian dibakar. Di Ambarketawang tempat penampungan sampah sementara (TPS) ada di sekitar pasar.
Tempat buang air besar sebagian besar penduduk menggunakan jamban sendiri, sebagian jamban belum memenuhi syarat kesehatan, ada yang hanya di lubang dan di kolam.
Air Sungai yang melintasi Desa ini biasanya digunakan untuk mencuci, irigasi sawah dan kolam.
Keluarga yang tinggal dibantaran sungai 5 keluarga dan 5 banguanan atau rumah, akan tetapi tanah yang digunakan untuk membangun rumah adalah milik sendiri, hanya letaknya dekat sungai.
Jaringan listrik tegangan tinggi tidak ada, sehingga tidak ada rumah yang berada di bawah jaringan listrik tegangan tingi (500 KVA).
Pemukiman kumuh tidak ada, karena rumah di Ambarketawang cukup rapi dan sebagian pekarangan yang masih relatip luas.
Pencemaran lingkungan hidup setahun terakhir 2007. air, udara dan suara ada masyarakat yang merasa tercemar, sumbernya dari pabrik dan ada keluhan pengaduan untuk pencemaran udara dari masyarakat karena petenakan sapi.
Pembakaran ladang atau kebon tidak ada. Lokasi penggalian golongan C ada yaitu batu gamping, tanah liat dan pasir.
4. Bencana Alam dan Penanggulangannya selama 2006 hingga 2008
Tahun 2006, terjadi gempa bumi, yang berpusat di Bantul. Dengan korban jiwa 4 orang meninggal dunia, beberapa orang luka-luka dan kerusakan rumah dengan kerugian 1 milyard rupiah lebih.
Jenis bantuan bencana alam gempa bumi yang masuk ke Desa Ambarketawang berasal dari warga sekitar, pemerintah Desa, Kabupaten, Propinsi, Pusat, partai politik, LSM dalam negeri. Mereka membantu dalam bentuk makanan, tenda darurat dan bantuan pembangunan rumah. Kelompok masyarakat, media, luar negeri tidak membantu.
5. Pendidikan
Fasilitas pendidikan TK ada 9 buah, SD negeri 7 buah dan swasta ada 4 buah, SMTP Negeri ada 1, SMP swasta ada 1 buah, SMU sederajat tidak ada tetapi jaraknya hanya sekiar 1 km, SMK ada 2 buah, AK/PT ada 1 buah. SLB, Pesantren, Madrasah diniyah dan seminari tidak ada.
Lembaga ketrampilan yang berada di Desa Ambarketawang tidak ada, seperti ketrampilan menjahit, kursus bahasa, komputer, kecantikan, montir, elektronik semuanya belum ada.
Pemberantasan buta aksara dan keaksaraan fungsional dalam 2006, 2007 dan 2008 tidak ada kegiatannya, Paud juga belum ada dan taman bacaan masyarakat juga belum ada.
6. Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Desa Ambarketawang tidak ada masalah, rumah sakit sudah ada, rumah bersalin juga sudah ada, Poliklinik atau Balai pengobatan sudah ada, puskemas sudah ada, tempat dokter praktek sudah ada, bidan praktek sudah ada, Posyandu sudah ada 24 tempat semuanya aktip minimal satu bulan sekali kegiatannya, apotik ada 5 tempat dan toko obat atau jamu ada 2 buah .
Tenaga kesehatan yang tinggal di Desa Ambarketawang dokter pria 7 orang, wanita 3 orang. Dokter gigi ada 3 orang, bidan ada 12 orang, para medis ada sekitar 15 orang dan dukun bayi ada 7 orang.
Wabah penyakit selama 2007 tidak ada wabah, baik muntaber, diare, demam berdarah, campak, Ispa, malaria, flu burung, TBC. Jumlah balita penderita gisi buruk tidak ada.
Jumlah keluarga yang mendapat Kartu ASKESKIN 764 keluarga. Surat Keterangan miskin yang dikeluarkan Desa selama 2007 sekitar 36 surat.
Yang aneh, perangkat Desa Ambarketawang belum mengenal apa itu Desa siaga
Sumber air minum sebagian besar penduduk berasal dari air sumur yang terlindung. Ambarketawang bagian selatan kedalaman sumur hingga 20 meter, jika kemarau panjang wilayah ini biasanya perlu droping air. Sebagian penduduk ada yang berlangganan PAM dan membeli air kemasan untuk memasak atau minum.
7. Sosial Budaya
Penduduk Desa Ambarketawang memeluk agama Islam, Katholik dan Kristen, sebagian besar pemeluk agama Islam. Fasilitas ibadah, masjid ada 25 buah, Surau/Langgal ada 18 buah. Gereja kristen ada 1 buah, gereja katholik ada 1 buah, Pure dan Wihara belum ada.
Lembaga atau organisasi kemasyarakatan seperti Majelis Talim atau kelompok pengajian ada dan aktip, Kelompok kebaktian ada dan aktip, kelompok kematian ada dan aktip, LSM yang berkantor di Desa ini tidak ada dan kegiatannya LSM di Desa ini juga tidak ada selama 2008.
Peyandang cacat yang tinggal di Desa ini Tuna netra 24 orang, Tuli 0 orang, Bisu 0 orang, Bisu-Tuli 15 orang, Cacat tubuh 26 orang, tuna grahita 30 orang, sakit jiwa 0 orang, cacat fisik dan mental 8 orang dan ek penyakit kusta tidak ada. Panti asuhan penyandang cacat di Desa ini belum ada.
Penduduk yang melakukan judi tidak ada, eknis atau suku yang ada di Desa ini lebih dari satu eknis, selain jawa ada eknis lainnya, kerukunan antar eknis tidak ada masalah.
8. Hiburan dan Olahraga
Gedung bioskop belum ada, jaraknya sekitar 8 km, PUB/diskotik/karaoke belum ada tetapi jaraknya sekitar 5 km.
Fasilitas lapangan sepak bola ada dan kegitannya juga ada, Bola Voly ada dan kegiatannya juga ada, Bulu tangkis ada dan kegiatannya juga ada, bola basket dan tenis lapangan belum ada, kolam renang juga belum ada, tenis meja dan karete atau bela diri ada kelompoknya dan ada kegiatannya .
9. Angkutan, Komunikasi dan Informasi
Sarana dan prasarana tranportasi antar Desa melalui darat, jalan sudah beraspal dan dapat dilalui kendaraan bermotor roda empat.
Jarak ke ibu kota kecamatan 0.8 km, ke kabupaten 13 km dan ke kota terdekat 15 km. Desa Ambarketawang dilewati kendaraan umum antar kabupaten dan antar propinsi. Kendaraan umum yang biasa digunakan untuk menuju kota kecamatan adalah ojek sepeda motor dan kendaran umum roda empat.
Akses angkutan umum yang utama yang biasa digunakan penduduk untuk menuju kota terdekat adalah kendaraan umum bermotor roda empat.
Jaringan kabel telepon sudah ada di Desa Ambarketawang, keluarga yang sudah berlangganan telepon kabel sekitar 1.500 keluarga. Telepon umum koin atau kartu sudah tidak ada lagi, wartel masih ada walaupun tidak laku karena sudah banyak yang pakai hand pone yaitu diduga sekitar 60% keluarga punya hand pone, sinyal telepon seluler di Desa ini ada dan kuat. Warung internet (Warnet) belum ada. Untuk menuju kantor pos yang berada di Desa Ambarketawang berjarak sekitar 2,5 km, pos keliling juga belum ada.
Program televisi yang bisa diterima di wilayah Ambarketawang TVRI, TV swasta dan TV lokal, dan siaran diterima cukup baik. Siaran TV luar negeri harus menggunakan reseiver atau antena parabola.
10 Penggunaan Lahan
Luas Desa sekitar 628 ha, terdiri dari Lahan sawah berpengairan tehnis 235 ha, sawah berpengairan non tehnis tidak ada, sawah tidak berpengairan sekitar 3 ha, lahan pertanian bukan sawah sekitar 5 ha. Lahan bukan pertanian seperti untuk perumahan, industri perkantoran dan lainnya sekitar 388 ha.
Perubahan atau konversi lahan sawah menjadi non sawah terutama untuk pemukiman, perkantoran, industri dan sebagainya selama 3 tahun (2006,2007,2008) ada, terutama untuk industri, perumahan dan jasa perdagangan.
11. Ekonomi
Kios sarana produksi pertanian milik KUD tidak ada, milik non KUD juga tidak ada.
Keberadaan usaha industri kecil dan rumahtangga, industri dari kulit tidak ada, dari kayu 20 unit, dari logam tidak ada, anyaman tidak ada, keramik tidak ada, dari kain/tenun tidak ada, industri makanan dan minuman sekitar 30 unit dan industri lainnya sekitar tidak ada.
Kelompok pertokoan ada lebih dari satu lokasi, pasar dengan bangunan permanen ada lebih dari satu. Pasar dengan bangunan tidak permanen tidak ada, mini market 5 unit, restoran/rumah makan 8 unit, warung/kedai makanan minuman sekitar 98 unit, toko/warung kelontong 520 unit, hotel belum ada, penginapan (motel, hostel, losmen, wisma) belum ada.
Keberadaan koperasi, KUD ada, koperasi industri kecil dan kerajinan rakyat belum ada, koperasi simpan pinjam belum ada dan koperasi non KUD lainnya juga belum ada.
Faslitas perkreditan yang diterima penduduk selama setahun terakhir menurut kepala uruan pembangunan Desa Ambarketawang tahun 2007 adalah Kredit Ketahanan Pangan (KKP), Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Kepemilikan Rumah(KPR) dan Kredit usaha dan komsumsi lainya pernah diterima penduduk Ambarketawang.
12. Keamanan
Selama setahun terakhir 2007 tidak ada kejadian perkelahian masal, baik perkelahian antar kelompok warga, penduduk Desa,warga dengan aparat keamanan,warga dengan aparat pemerintahan, antar pelajar maupun antar suku/eknis.
Jenis kejahatan yang terjadi selama 2008, kejadian pencurian sama dibanding 2007. Selama 2008 tidak ada penyalahgunaan nakoba. Kejadian lainnya seperti perampokan, penjarahan, penganiayaan, pembakaran, perkosaan, peredaran narkoba, perdagangan orang, tidak ada kejadian.
Di Desa ini tidak ada agen yang beroperasi mencari TKW untuk diberangkatkan ke luar negeri. Tempat Lokalisasi/lokalisasi prostitusi/tempat mangkal PSK tidak ada.
Upaya warga menjaga keamanan selama 2007/2008, menambah jumlah anggota linmas, membangun pos keamanan lingkungan, menambah regu keamanan lingkungan dan memeriksa setiap warga dari luar yang masuk ke Desa semuanya dilakukan.
Fasilitas keamanan seperti pos hansip/kamling tersedia, pos polisi belum ada, jumlah hansip sekitar 98 orang, polisi bantuan bintara Desa ada 2 polisi, Polisi pelayanan masyarakat ada 2 polisi.
13 Otonomi Desa
Pendapatan asli daerah (PAD) murni Desa Ambarketawang tahun 2007, sekitar 33 juta berasal dari tanah kas Desa, usaha Desa dan pungutan resmi Desa dan digunakan untuk biaya belanja rutin, membangun fisik dan pemberdayaan masyarakat Desa. Bantuan dari pemerintah kabupaten sleman sekitar 349 juta untuk biaya rutin, membangun fisik dan pemberdayaan masyarakat Desa. S rutinmembangun fisik dan pemberdayaan masyarakat Desaumber dana dari propinsi sekitar 6 juta untuk biaya rutin. Bantuan dari pusat, swasta dan luar negeri tidak ada.
Program PNPM(Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) P2KT (Prpgram Penangulangan Kemiskinan Kota, PPK (Program Pembangunan Kecamatan).BLT, PKH, Raskin dan ASKESKIN telah berjalan sesuai program.
Selain dari program diatas seperti Program pembangunan dan pemberdayaan masayarakat seperti Pelatihan Ketrampilan ada , Bantuan Modal Usaha Non Pertanian ada, Program padat karya tidak ada, bantuan usaha pertanian ada dari pemerintah prpinsi, Program Perbaikan Rumah ada, Program Rehabilitasi kampung ada sebagian dari pemerintah kabupaten sleman.
Program Rehabilitasi Lingkungan Kumuh yang dikerjakan Desa dari bantuan pemerintah maupun dari luar Desa lainnya tidak pernah ada selama 2006/2007/2008.
Sumber pembiayaan untuk program pemberdayaan masyarakat desa dari inisiatip Desa juga belum ada selama 2006/2007/2008.
14. Hal Lain Yang Perlu dierhatikan.
Profil ini, dibuat untuk membantu mengenal Desa Ambarketawang Kecamatan Gamping, secara sekilas. Sumber data berasal dari pengumpulan data Podes 2008. Data podes masih banyak kelemahannya karena di isi berdasarkan wawancara dengan aparat Desa. Sedangkan data di Desa Ambarketawang ada yang kurang lengkap, beberapa data diperkirakan atau dugaan aparat Desa, karena administrasi Desa belum cukup baik.
Harapan kami, Desa mulai mengisi profil Desa (Blangko yang disediakan Pemda setiap tahun) dengan rutin dan baik, minimal mendekati kondisi sebenarnya, akan dapat membantu pemcari data dari berbagai instansi maupun swata/warga.
Walaupun data podes ini dikumpulkan 3 tahun sekali, data ini cukup baik untuk dilakukan analisis sederhana hingga lanjut, baik untuk membandingkan antar Desa, kecamatan, kabupaten bahkan propinsi. Perubahan fasilitas Desa atau potensi Desa selama tiga tahun relatip kecil, jika tidak ada program-progran khususnya pembangunan Desa tersebut atau program intervensi.
Demikian sekilas tentang potensi Desa Ambarketawang kecamatan Gamping, kabupaten Sleman. Bagi anda yang ingin lebih detail tentang kecamatan Gamping silahkan download Buku Kecamatan Gamping Dalam Angka 2008, BPS; PDRB kecamatan Gamping 2007, BPS; Atau dapat menghubungi Kantor Statistik Kabupaten Sleman, Kantor Statistik Propinsi D.I. Yogyakarta dan BPS Pusat Jakarta. Atau download situs resmi BPS D.I. Yogyakarta, KDA Kecamatan Gamping.
Ada berapa pemakaman atau TPU di pedukuhan Gamping Lor Kelurahan Ambarketawang ?
BalasHapusNaik apa untuk mencapai Gamping Lor kalau dari stasuin kreta yogyakarta ?